I.
JUDUL PENELITIAN
Dukungan Media Pembelajaran Matematika Berbasis Adobe Flash Untuk Peningkatan Pemahaman Konsep Keliling Dan Luas Segi Empat terhadap
siswa kelas VII C MTs Darul Masholeh Cirebon.
II. BIDANG KAJIAN
Bidang kajian
dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK)
III. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah
Pada saat ini perkembangan Teknologi Informasi dan
Komunikasi telah menyentuh di segala aspek kehidupan manusia. Mulai dari dunia
bisnis sampai dunia pendidikan sangat merasakan kebermanfaatannya. Sejalan
dengan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi tersebut, maka
teknologi komputer sangat pesat, sehingga keunggulan komputer tidak hanya
terbatas pada kemampuan mengolah data, tetapi lebih dari itu komputer dapat menunjang
dalam proses pengambilan keputusan. Dengan komputer dapat menjalankan informasi
yang berbasiskan komputer maka data yang masuk akan diolah secara tepat,
akurat, mudah dalam mengaksesnya.
Secara umum siswa sering mengalami kesulitan dalam kegiatan pembelajaran
matematika, diantaranya adalah kesulitan dalam menghitung cepat, kemampuan
logika, ketrampilan menulis atau menggambar dan rasa malas belajar matematika. Ini disebabkan
siswa memandang pelajaran matematika adalah pelajaran yang sulit dan membosankan.
Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang menduduki peran penting dalam
pendidikan karena dilihat dari waktu yang digunakan dalam pelajaran matematika
disekolah, lebih banyak dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya. Serta
pelaksanaan pendidikan diberikan pada semua jenjang pendidikan yang dimulai
dari SD sampai Perguruan Tinggi. Maka dari itu pelajaran harus diusahakan
menarik dan menyenangkan.
Gambaran permasalahan diatas
menunjukkan bahwa pembelajaran matematika perlu diperbaiki guna meningkatkan
pemahaman konsep siswa. Untuk itu diperlukan solusi yang tepat untuk mengatasi
masalah tersebut sehingga diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar
matematika.
Bila pembelajaran matematika dapat dibuat menjadi menarik
dan menyenangkan, mungkin masalahnya akan lain. Pemikiran seperti inilah yang
mendasari peneliti untuk menerapkan Adobe Flash pada pembelajaran
matematika siswa kelas VII C MTs Darul
Masholeh Cirebon.
Salah satu alat bantu yang berkembang pesat saat ini adalah
multimedia (komputer). Multimedia berkembang pesat menjadi alat bantu belajar
karena dapat menghadirkan banyak media, seperti teks, suara, gambar, animasi,
dan video. Kelebihan lain dari multimedia adalah bisa dirancang secara
interaktif sebagaimana alat peraga manual. “Interaktif itu bisa berupa latihan
dan praktek (drill and practice), tutorial, permainan (games), simulasi
(simulation), penemuan (discovery) dan pemecahan masalah (problem solving)”.
Gall (Kusumah, 2007)
“NCTM (National Council of Teacher’s of Mathematics, 2000)
menyatakan sedikitnya ada tiga keunggulan multimedia interaktif yang perlu
dicermati, yaitu meningkatkan belajar matematika siswa, menunjang pengajaran
matematika di kelas dan mempengaruhi bagaimana matematika diajarkan, sehingga
tidak aneh pengembangan multimedia sebagai alat bantu belajar telah banyak
dilakukan dan beragam multimedia sebagai alat bantu belajar mulai banyak
tersedia di pasaran”(Hendriana, 2009:1).
Dalam beberapa kajian yang telah dilakukan (Funkhouser,
1993; Henderson and Landersman, 1992; Chazan, 1988; Mc Coy, 1991; Al Ghamdi,
1987) menemukan bahwa:
1.
Pelajar yang menggunakan komputer dalam
pembelajaran matematika, mempunyai kepercayaan diri lebih baik dalam
menyelesaikan masalah matematika yang lebih komplek.
2.
Penggunaan komputer dalam pembelajaran
matematika, akan dapat membantu siswa memahami konsep dan prinsip matematika
dengan mudah dan berkesan.
3.
Hasil belajar matematika menunjukkan
peningkatan yang signifikan.
4.
Siswa yang belajar dengan media komputer
mempunyai kemampuan mengingat pelajaran lebih lama.
Dalam pembelajaran
matematika menggunakan media komputer diharapkan mampu membuat suatu konsep
matematika menjadi nyata/konkret dengan visualisasi statis maupun dinamis, yang
pada akhirnya dapat menambah motivasi serta dapat menumbuhkan minat siswa untuk
mempelajari konsep matematika tersebut. Selain itu siswa juga dapat bersifat
aktif dan berinteraksi secara langsung dengan materi yang dipresentasikan
melalui media komputer/ laptop yang ditampilkan dengan menggunakan LCD
proyektor.
Salah satu program aplikasi (software) yang cukup baik
untuk membuat animasi adalah Adobe Flash dengan ActionScript 3.0 sebagai bahasa pemrogramannya.
Adobe Flash merupakan program animasi yang mudah digunakan, dari animasi
sederhana sampai animasi kompleks, meliputi multimedia dan aplikasi web yang
dinamis dan interaktif.
Setelah menyelesaikan suatu proses
belajar untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa dengan dukungan media
pembelajaran tersebut, perlu adanya kerjasama antara guru dan peneliti
yaitu melalui penelitian tindakan kelas (PTK). Proses PTK ini memberikan
kesempatan kepada peneliti dan guru untuk mengidentifikasi masalah- masalah
pembelajaran di sekolah sehingga dapat dikaji ditingkatkan dan dituntaskan.
Penelitian tindakan kelas ini difokuskan
pada peningkatan pemahaman konsep keliling dan luas segi empat siswa SMP/MTs
sederajat. Pemahaman dalam penelitian ini adalah kesanggupan dan kecakapan
untuk mengenal fakta, konsep, prinsip, dan skill.
Keliling sebuah bangun datar adalah
total jarak yang mengelilingi bangun tersebut. Ukuran keliling adalah mm, cm,
km, atau satuan panjang lainnya. Sedangkan yang dimaksud luas sebuah bangun
datar adalah besar daerah tertutup suatu permukaan bangun datar. Ukuran untuk
luas adalah cm2, m2 km2 atau
satuan luas lainnya.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk
menerapkan “Dukungan Media Pembelajaran Matematika Berbasis Tik Untuk Peningkatan Pemahaman
Konsep Keliling Dan Luas Segi Empat Terhadap Siswa Kelas Vii C Mts Darul
Masholeh Cirebon”.
Hasil akhir pembelajaran diharapkan, siswa menjadi tertarik
dan termotivasi untuk mempelajari matematika dengan memanfaatkan kecanggihan
teknologi yang sedang dan terus berkembang dewasa ini.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan fokus PTK diatas maka dapat
dirumuskan permasalahan:
1)
Apakah
proses pembelajaran matematika melalui dukungan media pembelajaran berbasis
Adobe Flash oleh guru dapat meningkatkan pemahaman siswa?
2)
Apakah
proses pembelajaran matematika melalui dukungan pembelajaran
berbasis Adobe Flash oleh guru dapat meningkatkan keaktifan/response
siswa?
3)
Apakah
proses pembelajaran matematika melalui dukungan madia pembelajaran berbasis
Adobe Flash oleh guru dapat meningkatkan kreatifitas siswa?
C.
Pembatasan Masalah
1)
Media pembelajaran yang digunakan adalah
media pembelajaran matematika berbasis Adobe Flash.
2)
Materi yang dipilih adalah keliling dan
luas bangun datar segi empat.
3)
Subjek penelitian adalah siswa kelas VII
C MTs Darul Masholeh Cirebon
4)
Peningkatan pemahaman siswa diperoleh
melalui tes uraian
D.
Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian merupakan jawaban
dari rumusan masalah agar suatu penelitian dapat lebih tearah dan ada batasan-
batasannya tentang objek yang diteliti. Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1)
Meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep
keliling dan luas segi empat .
2)
Meningkatkan keaktifan/response
siswa dalam pembelajaran matematika khususnya pada keliling dan luas segi
empat.
3)
Meningkatkan kreatifitas siswa dalam
pembelajaran matematika khususnya pada keliling dan luas segi empat.
E. Manfaat Penelitian
- Manfaat Teoritis
Secara
umum hasil penelitian ini diharapkan secara teoritis dapat memberikan sumbangan
kepada pembelajaran matematika. Terutama pada peningkatan pemahaman siswa dalam
mengikuti pelajaran matematika melalui dukungan media pembelajaran matematika
dianggap penting dan perannya yang cukup besar dalam hal meningkatkan
pemahaman, keaktifan/response dan kreatifitas siswa dalam pembelajaran
matematika. Oleh karena itu guru dapat menerapkan pada pembelajaran matematika.
2.
Manfaat Praktis
Secara
praktis, penelitian ini memberikan masukan kepada guru agar dapat digunakan
untuk memperbaiki pembelajaran matematika melalui dukungan media pembelajaran
berbasis Adobe Flash CS 4 bagi siswa yang menjadi obyek penelitian diharapkan
dapat meningkatkan pengalaman mengenai pembelajaran matematika dengan media
pembelajaran berbasis Adobe Flash.
IV. LANDASAN
TEORI
Pada bab ini akan dikemukakan tinjauan
pustaka, tinjauan teori, kerangka pemikiran dan hipotesis. Tinjauan pustaka
merupakan uraian sistematis tentang hasil-hasil penelitian yang telah
dikemukakan oleh peneliti terdahulu dan ada hubungannya dengan penelitiuan yang
akan dilakukan. Tinjauan teori yang akan dipaparkan adalah dukungan media
pembelajaran berbasis Adobe Flash untuk peningkatan pemahaman konsep keliling
dan luas segi empat. Kerangka berpikir berisi konsep yang akan digunakan untuk
menjawab masalah yang diteliti, disusun berdasarkan kajian teoritis dan hasil
penelitian yang telah dilakukan.
A.
Tinjauan
Pustaka
Seiring dengan perkembangan teknologi,
informasi dan komunikasi saat ini semakin banyak ahli yang meyakini bahwa
dengan pemanfaatan teknologi yang optimal, teknologi ini dalam media
pembelajaran akan lebih membuat siswa lebih tertarik, lebih mudah untuk memahami
dan meningkatkan motivasi belajar siswa.
Seperti
penelitian yang dilakukan teguh saryanto (2005) ” Media pembelajaran berbantu
komputer ( studi kasus pemanfaatan sofware delphi dan matlab) ” menyimpulkan
bahwa :
1.
Pembelajaran dengan
menggunakan media komputer dapat memudahkan guru dalam penyampaian pelajaran.
2.
Media pembelajaran
matematika berbantukan komputer sebagai alat untuk meningkatkan motivasi siswa
terhadap pelajaran matematika serta dapat meningkatkan efektivitas pendidikan
dengan penyelesaian persoalan yang cepat dan akurat.
Tri Maryana
Hari Setyawati (2002 : 85), Hasil penelitian didapat kesimpulan bahwa pemahaman
konsep dan penguatan materi dasar memberi sumbangan terhadap prestasi belajar
matematika.
Penelitian yang
dilakukan oleh Susiloningsih (2002 : 90) menunjukkan bahwa dengan memperbaiki
kompetensi material guru dan membenahi metode serta strategi pembelajaran dapat
meningkatkan pemahaman siswa pada pembelajaran matematika pokok bahasan dimensi
tiga.
Ratna sari
(2007) dalam penelitiannya ” Pengembangan media pembelajaran berbasis teknologi
informasi dan komunikasi disekolah menengah pertama”. Suatu media pembelajaran
sangat berpengaruh pada kemampuan dan keberhasilan siswa dalam menerima materi
pelajaran khususnya bagi siswa yang kurang menyukai bahan pelajaran yang
disampaikan guru.
Dari penelitian diatas menunjukkan
bahwa media pembelajaran sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa dan
dapat membantu siswa untuk keberhasilan belajarnya. Sehubungan dengan hal
tersebut diatas peneliti merasa perlu untuk mengembangkannya supaya prestasi
belajar siswa meningkat dan menjadikan pelajaran lebih bermakna bagi siswa.
Adapun perbedaan dalam penelitian ini
dengan penelitian yang telah ada dalam penelitian yang diteliti adalah peningkatan
pemahaman konsep matematika, bukanlah peningkatan prestasi belajar matematika.
Tabel perbedaan variabel-variabel yang
diteliti
Peneliti
Variabel
|
X1
|
X2
|
X3
|
X4
|
X5
|
Teguh Saryanto
|
X
|
x
|
|
|
x
|
Tri Maryana
|
|
|
x
|
x
|
x
|
Susiloningsih
|
|
|
x
|
|
|
Ratna Sari
|
X
|
|
|
x
|
x
|
Christina Wardani
|
X
|
|
x
|
x
|
x
|
Keterangan :
X1 : Media Pembelajaran berbasis TIK
X2 : Mo
tivasi Belajar
X3 : Pemahaman Konsep
X4 : Prestasi
X5 : Pembelajaran Matematika
Penelitian diatas berbeda dengan
penelitian yang penulis lakukan. Dalam penelitian ini lebih menekankan pada
peningkatan pemahaman konsep matematika melalui dukungan media pembelajaran
berbasis Adobe Flash pada siswa kelas
VII C MTs Darul Masholeh Cirebon.
B.
Tinjauan Teori
Tinjauan teori yang akan dibahas adalah
teori-teori yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitian sebagai berikut:
1.
Belajar
- Menurut Winkel (1996:10) belajar
dapat didefinisikan sebagiai suatu aktivitas mental/psikis yang
berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai
sikap. Perubahan itu bersifat relative, konstan dan terbatas.
- Menurut Tabrani Rusyan (1996:17), belajar dalam
arti luas adalah proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam
bentuk penguasaan, penggunaan, dan penilaian terhadap atau mengnai sikap
dan nilai-nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam
berbagai bidang studi, lebih luas lagi dalam berbagai bidang studi, lebih
luas lagi dalam berbagai aspek-aspek kehidupan atau pengalaman-pengalaman
yang terorganisasi.
- Menurut Syaiful Sagala (2006:37) belajar merupakan
suatu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan
praktek atau pengalaman tertentu.
Dari uraian diatas dapat disimpulakn
bahwa seseorang telah dikatakan belajar apabila pada dirinya telah terjadi
perubahan tingkah laku maupun telah memperoleh kecakapan, keterampilan dan
sikap, yang semuanya diperoleh berdasarkan pengalan yang dialaminya.
2.
Belajar
Matematika
Menurut Herman
Hudoyo (1988:3) bahwa matematika adalah sebagai ilmu mengenai struktur akan
mencakup tentang hubungan, pola maupun bentuk, dapat dikatakan matematika
berkenaan dengan ide-ide (gagasan-gagasan), stuktur dan hubungan dengan
konsep_konsep abstrak.
Matematika timbul karena
pikiran_pikiran manusia yang berhubungan dengan ide, prose dan penalaran.
Matematika terdiri dari empat wawasan yang luas yaitu: aritmatika, aljabar,
geometri, dan analisa (analysis). Selain itu matematika adalah ratunya ilmu,
maksudnya bahwa matematika itu ntidak tergantung bidang lain, bahasa dan agar
dipahami orang dengan tepat harus menggunakan simbol dan istilah yang cermat
disepakati secara bermakna. Ilmu deduktif yang tidak menerima generalisasi yang
didasarkan kepada observasi (induktif) tetapi generalisasi yang didasarkan
kepada pembuktian secara deduktif. Ilmu tentang keteraturan, ilmu tentang
stuktur yang terorganisai mulai dari unsur yang tidak didefinisikan
keaksioma/postulat dan akhirnya ke dalil.
Matematika tersusun secara hierarkis
yang satu dengan yang lain berkaitan erat. Konsep-konsep matematika pada
tingkat lebih tinggi tidak mungkin lebih dipahami, sebelum memahami konsep
sebelumnya dengan baik. Ini berarti bahwa belajar matematika harus bertahap dan
berurutan secara sistematis serta harus didasarkan kepada pengalamn belajar
yang terdahulu. Seseorang akanlebih mudah mempelajari suatu materi yang baru
bila didasarkan kepada pengetahuan yang telah diketahui dan dipahami.
Tujuan belajar matematika itu sendiri
adalah sesuatu yang ingin dicapai setelah proses belajar mengajar matematika
berlangsung dengan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Tujuan
belajar matematika jangka pendek yaitu dikuasainya sejumlah materi yang trlah
dipelajarinya, sedangkan tujuan belajar matematika jangka panjang adalah
berkenaan dengan penggunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari dan
penghargaan terhadap matematika itu sendiri sebagai ilmu struktur yang abstrak.
3.
Pokok Bahasan Keliling dan Luas Segi Empat
4.
Media
Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin
dan merupakan bentuk jamak dari kata medium. Secara harfiah berarti perantara
atau pengantar. Dengan demikian, media adalah perantara atau pengantar pesan
dari pengirim ke penerima pesan (Sadiman, dkk, 2002:6) Pembelajaran adalah
usaha-usaha belajar agar terjadi proses belajar dalam diri siswa (Sadiman dkk,
2007:7). Jadi media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menanggung
pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses
belajar terjadi.
Penggunan media pada waktu
berlangsung pengajaran setidaknya digunakan guru pada situasi berikut :
a. Bahan pengajaran yang dijelaskan guru kurang dipahami
siswa.
b. Terbatasnya sumber pengajaran yang tidak semua sekolah
mempunyai buku sumber atau tidak semua bahan pengajaran dalam buku sumber
tersebut dalam bentuk media.
c. Perhatian siswa terhadap pengajaran berkurang akibat
kebosanan mendengarkan uraian guru.
Gerlach dan
Ely (1971) dalam Arsyad (2003:11) mengemukakan tiga ciri media yang merupakan
petunjuk mengapa media digunakan dan apa-apa saja yang dapat dilakukan media
yang mungkin guru tidak mampu (kurang efisien) melakukannya, yaitu (Arsyad,
2003:11):
a.
Ciri Fiksatif
(Fixative Property)
Media
memungkinkan suatu rekaman kejadian atau objek yang terjadi pada suatu waktu
tertentu ditransportasikan tanpa mengenal waktu.
b.
Ciri Manipulatif
(Manipulative Property)
Media
memanipulasi kejadian atau objek dengan jalan mengedit hasil rekaman yang dapat
mengenal waktu.
c.
Ciri Distributif
(Distributive Property)
Media memungkinkan
suatu objek atau kejadian ditransportasikan melaui ruang dan secara bersamaan
kejadian tersebut dijadikan tersebut disajikan kepada sejumlah siswa dengan
stimulus pengalamn yang relatif sama mengenai kejadian itu.
5.
Teknologi
komunikasi dan Informasi
a) Pengertian Teknologi
Menurut Kast dan Rosenweig,
teknologi adalah penggunaan atau penerapan suatu bidang ilmu pengetahuan
terhadap bidang-bidang lain. Teknologi adalah cara melakukan sesuatu untuk
untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal (hardware dan
software sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau membuat ampuh
anggota tubuh, panca indera dan otak manusia (Sukmadinata, 2001:67).
b)
Pengertian
Informasi
Informasi adalah data yang diolah
menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya
(Jogiyanto, 1999:8). Sumber informasi adalah data. Data adalah kenyataan yuang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian dengan kesatuan nyata.
Menurut
Jogiyanto (1999:5) kualitas informasi tergantung dari tiga hal yaitu:
1.
Relevan (Relevancy)
Informasi harus
membelikan manfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang
satu dengan yang lainnya berbeda.
2.
Akurat (Accurancy)
Informasi harus
bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau menysatkan. Akurat juga
berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat
karena dariu sumber informasi sampai penerima informasi kemungkinan banyak
terjadi gangguan atau noise yang dapat mengubah atau merusak informasi
tersebut.
3.
Tepat waktu
(Timeliness)
Informasi yang
tepat waktu, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.
Informasi yang usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan
landasan bagi pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk
organisasi.
Dewasa ini mahalnya nilai informasi
disebabkab harus cepatnya informasi tersebut didapat sehingga diperlukan
teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan ,mengolah dan mengirimkannya.
Nilai dari informasi ditentukan dari
dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan
bernilai apabila dapat bermanfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya
mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian
didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Informasi tidak
dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir
efektifitasnya (Jogiyanto ,1999:11)
c)
Pengertian
Komunikasi
Komunikasi adalah penyampaian pikiran
atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan)
melalui media yang menimbulkan efek. Pikiran bias merupakan gagasan,
informasi, opini dan lain-lain (Effendy ,2001:11)
Menurut Wijaya (2002:11) komunikasi
adalah hubungan kontak antar dan antara manusia baik individu maupun kelompok.
Jadi komunikasi adalah penyampaian
pikiran dari komunikator ke komunikan melalui media baik secara individu maupun
kelompok
6.
Pemahaman
Pemahaman dalam penelitian ini adalah
kesanggupan untuk mengenal fakta, konsep, prinsip, dan skill. Meletakkan
hal-hal tersebut dalm hubungannya satu sama lain secara benar dan
menggunakannya secara tepat pad situasi. Pemahaman meliputi penerimaan dan
komunikasi secara akurat sebagai hasi komunikasi dalam pembagian yang berbeda
dan mengorganisasi secara singkat tanpa mengubah pengertian.
7.
Konsep
Dalam Matematika
Menurut Syaiful
Sagala (2006:71) menyatakan bahwa konsep merupakan buah pemikiran seseorang
atau sekelompok orang yang dinyatakan dalam definisi sehingga melahirkan
produk pengetahuan meliputi prinsip, hukum, dan teori . Konsep merupakan bagian
dasar untuk membangun pengetahuan yang mantap karena konsep merupakan bagian
dasar ilmu pengetahuan.
Konsep dalam matematika adalah abstrak
yang memungkinkan kita untuk mengelompokkan (mengklasifikasi) objek/kejadian.
Konsep yang tingkat tinggi dapat berupa hubungan antara konsep-konsep dasar.
Konsep dapat dipelajari melalui definisi/pengamatan langsung. Disamping itu
juga konsep dapat dipelajari dengan cara melihat, mendengar, mendiskusikan dan
memikirkan tentang bermacam-macam contoh. Anak-anak yang masih berada dalam
tahap operasi konkrit dalam belajar konsep biasanya belum melihat dan memegang
benda yang dinyatakan oleh konsep itu. Sedangkan anak dari proses operasional
formal mempelajari konsep melalui diskusi dan memperhatikan sungguh-sungguh.
Seseorang telah memahami jika orang tersebut telah mampu memisahkan contoh
konsep dan bukan konsep.
8.
Adobe
Flash
Adobe Flash (dahulu
bernama Macromedia Flash) adalah
salah satu perangkat
lunak komputer yang merupakan
produk unggulan Adobe
Systems. Adobe Flash digunakan untuk membuat gambar vektor maupun animasi gambar
tersebut. Berkas yang dihasilkan dari perangkat lunak ini mempunyai file
extension .swf dan dapat diputar di penjelajah web yang telah
dipasangi Adobe Flash Player. Flash
menggunakan bahasa
pemrograman bernama ActionScript yang muncul
pertama kalinya pada Flash 5.
Sebelum tahun 2005, Flash dirilis oleh Macromedia. Flash 1.0
diluncurkan pada tahun 1996 setelah Macromedia membeli program animasi vektor
bernama FutureSplash. Versi terakhir yang diluncurkan di pasaran dengan
menggunakan nama 'Macromedia' adalah Macromedia Flash 8. Pada tanggal 3
Desember 2005 Adobe Systems mengakuisisi Macromedia dan seluruh produknya,
sehingga nama Macromedia Flash berubah menjadi Adobe Flash.
9.
Penelitian
Tindakan Kelas (PTK)
Menurut Kemmis
yang dikutip oleh Rochiati W (2009 : 12) menjelaskan bahwa penelitian tindakan
adalah sebuah bentuk inkuiri reflektif
yang dilakukan secara kemitraan mengenai situasi sosial tertentu (termasuk
pendidikan) untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari a) Kegiatan
praktek sosial atau pendidikan mereka b) pemahaman mereka mengenai
kegiatan-kegiatan praktek pendidikan ini, dan c) situasi yang memungkinkan
terlaksananya kegiatan praktek ini.
Menurut (Rochiati, 2005 :
17) ada beberapa tujuan dan manfaat PTK.
1. Tujuan
a. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, serta hasil
pendidikan dan pembelajaran di sekolah
b. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya
mengatasi masalah
c. Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga
kependidikan
d. Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan
sekolah, sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu
pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan [sustainable].
2. Manfaat PTK di lihat dari
dua sudut yang berbeda,yaitu :
a.
Secara teoretis
1)
Membantu guru mengembangkan ilmu
pengetahuan,
2)
Menerapkan teori-teori pembelajaran
bermakna.
b.
Secara praktis
1)
Guru dapat melakukan inovasi pembelajaran
2)
Guru dapat meningkatkan kemampuan reflektifnya
dan mampu memecahkan permasalahan
pembelajaran
3)
Guru terlatih mengembangkan kurikulum
4)
Tercapai peningkatkan profesionalisme
guru
Secara garis besar, penelitian tindakan kelas adalah
bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran
mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat mencobakan
suatu gagasan perbaikan dalam praktek pembelajaran mereka, dan melihat pengaruh
nyata dari upaya itu.
C. Kerangka Berpikir
Keberhasilan proses belajar mengajar
khususnya pada pembelajaran matematika dapat dilihat dari tingkat pemahaman dan
penguasaan materi. Keberhasilan pembelajaran matematika dapat diukur dari
kemampuan siswa dalam memahami dan menerapkan berbagai konsep untuk memecahkan
masalah.
Siswa dikatakan paham apabila
indikator-indikator pemahaman tercapai. Adapun indikator yang dijadikan sebagai
tolak ukur siswa dikatakan paham menurut Abin Syamsudin yaitu siswa dapat
menjelaskan, mendefinisikan dengan kata-kata sendiri dengan cara pengungkapannya
melalui pertanyaan, soalan dan tes tugas. Mengacu pada indikator-indikator di
atas berarti apabila siswa dapat mengerjakan soal-soal yang diberikan dengan
baik dan benar maka siswa dikatakan paham.
Dengan demikian pembelajaran matematika
disekolah terutama di SMP/MTs sederajat merupakan masalah jika konsep dasar
diterima siswa secara salah maka sangat sukar untuk memperbaikinya. Dengan
kemajuan teknologi yang begitu pesat mendorong kita untuk melakukan perubahan
khususnya dibidang pendidikan. Pendidikan bisa dirubah dengan memanfaatkan
teknologi yang ada selama ini. Komputer dengan aplikasi microsof power point
bisa dimanfaatkan sebagai media pembelajaran yang menarik untuk siswa karena
program tersebut dilengkapi dengan berbagai bentuk gambar, animasi dan tampilan
yang menarik sehingga mampu menarik perhatian dan minat belajar siswa.
Media tersebut diharapkan dapat
digunakan dalam pembelajaran dikelas karena program itu mudah untuk
dioperasikan dan siswa juga lebih berminat untuk mempelajari matematika. Dengan
minat yang tinggi dari siswa, proses belajar juga akan efektif dan mampu
menciptakan sussana yang kondusif. Hal ini apabila didukung dengan guru yang
berkualitas, media belajar yang lengkap akan meningkatkan pemahaman konsep
dalam pembelajaran matematika.
Prosedur tindakan kelas ini merupakan
siklus dan dilaksanakan sesuai perencanaan atau perbaikan dari perencanaan
tindakan terdahulu. Dalam penelitian ini diperlukan evaluasi awal sebagai upaya
untuk menentukan fakta-fakta yang dapat digunakan untuk melengkapi kajian teori
yang ada untuk menyusun perencanaan tindakan yang tepat agar pemahaman konsep
dapat ditingkatkan.
Tindakan kelas yang dilaksanakan berupa
pengajaran secara sistematik dengan tindakan pengelolaan kelas melalui strategi
pendekatan, metode, teknik pengajaran yang tepat dengan penerapannya
konditional yang mengacu pada fakta-fakta dan perencanaan tindakan yang telah
disusun sebelumnya. Tindakan dilakukan secara siklus maksudnya setelah tindakan
pertama selesai dapat dilakukan tindakan peneliti akan mengamati bagaimana
reaksi siswa dalam setiap tindakan pengajaran yang dilakukan peneliti didepan
kelas. Dalam sekali tindakan biasanya permasalahan atau pemikiran baru yang
perlunya mendapat perhatian sehingga siklus tersebut harus terus berulang
sampai permasalahan tersebut teratasi.
D. Hipotesis
Berdasarkan hasil tinjauan pustaka dan
kerangka pemikiran tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : ”
Dukungan media pembelajaran berbasis Adobe Flash mampu meningkatkan pemahaman,
keaktifan/response, dan kreatifitas siswa pada pembahasan keliling dan luas
segi empat”.
V. R ENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaborasi antara kepala
sekolah, guru dan peneliti dengan upaya peningkatan pemahaman konsep keliling
dan luas segi empat melalui media pembelajaran berbasis TIK.
Penelitian tindakan kelas merupakan
kegiatan pemecahan masalah yang dimulai dari : a) perencanaan (planning), b)
plaksanaan (action), c) pengumpulan data (observing), d) penganalisis
data/informasi untuk memutuskan sejauh mana kelebihan atau kelemahan tindakan
tersebut (reflecting). PTK bercirikan perbaikan terus-menerus sehingga kepuasan
peneliti menjadi tolak ukur berhasilnya (berhentinya) siklus-siklus tersebut.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
- Tempat Penelitian
Tempat yang digunakan peneliti untuk
melakukan penelitian adalah MTs Darul Masholeh Cirebon. Alasan peneliti memilih
sekolah ini adalah karena letaknya strategis sehingga mempermudah dalam
melaksanakan penelitian serta sudah ada fasilitas laboratorium komputer
sehingga menjadikan nilai lebih bagi sekolah tersebut.
2. Waktu
Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan pada bulan
November sampai dengan bulan Januari 2011, dengan perincian sebagai berikut :
- Tahap
persiapan dilaksanakan pada bulan minggu pertama November 2011 sampai
minggu keempat bulan November 2011.
- Tahap pelaksanaan dilaksanakan pada minggu pertama
bulan Desember 2011 sampai minggu keempat bulan Desember 2011.
- Tahap laporan dilaksanakan
pada minggu pertama bulan Januari 2011 sampai minggu keempat bulan
Januari 2011.
C. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa MTs
Darul Mashalah Cirebon Tahun Ajaran 2010/2011, dengan pertimbangan bahwa siswa
pada sekolah ini memiliki kemampuan yang heterogen. Dalam penelitian ini
dipilih satu kelas yaitu kelas VII C MTs Darul Mashalah Cirebon. Pemilihan dan
penentuan subyek penelitian ini berdasarkan pada purposive sampling (
sampel bertujuan), yaitu untuk mengetahui peningkatan keaktifan belajar siswa
secara keseluruhan, karena menurut guru metematika, siswa memiliki kemampuan
akademik yang heterogen dan secara keseluruhan berkemampuan sedang.
D. Rancangan Penelitian
Pengamatan selama tindakan penelitian
dilakukan berdasarkan observasi, dibuat pada catatan pembelajaran. Penelitian
ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman konsep keliling dan luas segi empat
serta memperoleh manfaat yang lebih baik. Langkah-langkah yang ditempuh
penelitian ini yaitu : 1) Dialog awal, 2) Perencanaan tindakan, 3) Pelaksanaan
tindakan, 4) Observasi dan monitoring, 5) Refleksi, 6) Evaluasi, 7)
penyimpulan.
Langkah-langkah penelitian di
ilustrasikan dalam siklus sebagai berikut :
Dialog
awal
|
Dialog
awal
|
Perencanaan
|
Refleksi
|
Evaluasi
|
Penyimpulan
|
Perencanaan
revisi
|
Refleksi
|
Evaluasi
|
Penyimpulan
|
Seterusnya
sampai batas waktu yang ditentukan
|
Observasi
dan monitoring
|
Tindakan
II
|
Observasi
dan monitoring
|
Tindakan
I
|
Dialog
awal
|
Perencanaan
|
Refleksi
|
Evaluasi
|
Penyimpulan
|
Perencanaan
revisi
|
Refleksi
|
Evaluasi
|
Penyimpulan
|
Seterusnya
sampai batas waktu yang ditentukan
|
Observasi
dan monitoring
|
Tindakan
II
|
Observasi
dan monitoring
|
Tindakan
I
|
Perencanaan
|
Refleksi
|
Evaluasi
|
Penyimpulan
|
Perencanaan
revisi
|
Refleksi
|
Evaluasi
|
Penyimpulan
|
Seterusnya
sampai batas waktu yang ditentukan
|
Observasi
dan monitoring
|
Tindakan
II
|
Observasi
dan monitoring
|
Tindakan
I
|
Penjelasan
terhadap gambar adalah:
- Dialog
Awal
Dialog awal ini
dilakukan dengan harapan peneliti dapat mengetahui dan memahami permasalahan
yang terjadi saat pembelajaran berlangsung yang meliputi keaktifan siswa dalam
proses belajar-mengajar.
2.
Perencanaan Tindakan
Hasil dialog
awal diharapkan membawa kesadaran pentingnya meningkatkan kemampuan pemahaman
konsepkeliling dan luas segi empat pada siswa. Langkah-langkah persiapan untuk
mengadakan tindakan terdiri dari:
a.
Identifikasi masalah
Peneliti
merumuskan permasalahan siswa sebagai upaya meningkatkan kemamnpuan
pemahaman konsep keliling dan luas segi empat pada siswa dalam belajar
matematika yang diberikan melalui Dukungan Media Pembelajaran Berbasis TIK.
Tindakan yang ditawarkan pada identifikasi masalah antara lain dengan tes yang
diberikan pada saat tindakan kelas, sehingga dapat mengidentifikasi materi yang
dirasa sulit bagi siswa.
b.
Identifikasi
siswa
Proses
identifikasi siswa dilakukan untuk menemukan siswa yang aktf atau yang pasif
dalam belajar melalui rangkaian kegiatan pengumpulan data yang mengacu pada
dokumen hasil tes yang diberikan pada saat dilaksanakan tindakan.
c.
Perencanaan solusi masalah
Solusi yang di
tawarkan untuk mengatasi masalah peningkatan pemahaman konsep keliling dan luas
segi empat pada siswa dalam pembelajaran matematika adalah strategi
pembelajaran melalui dukungan media pembelajaran berbasis TIK.
3.
Pelaksanan
Tindakan
Tindakan
dilaksanakan berdasarkan perencanaan, Namur tindakan tidak mutlak dikendalikan
oleh rencana satu tindakan yang diputuskan mengandung resiko karena terjadi
dalam situasi nyata, oleh karenanya rencana tindakan harus bersifat sementara
dan fleksibel serta dilakukan perubahan sesuai apa yang terjadi dalam proses
pelaksanaan dilapangan sesuai usa menuju perbaikan. Pelaksanaan tindakan
dilakukan selama dua minggu terbagi dalam tiga putaran.
4.
Observasi
dan Monitoring
Observasi
berfungsi untuk mendokumentasikan tindakan tekait. Observasi yang cermat
dibutuhkan karena tindakan selalu akan dibatasi oleh kendala realistis, dan
semua kendala tersebut Belem pernah dilihat dengan jelas pada waktu lalu.
Observasi ini bersifat responsive, fleksibel dan terbuka untuk mencatat hal-hal
yang tak terduga. Peneliti tindakan selalu menyediakan jornal untuk mencatat
hal-hal yang lupus dari observasi dalam kategori observasi yang ada. Saat
melakukan observasi, peneliti mengamati proses tindakan, pengaruh tindakan,
keadaan dan kendala tindakan.
5.
Refleksi
Refleksi dalam
penelitian tindakan kelas (PTK) adalah upaya untuk mengkaji yang telah dan
Belem terjadi, apa yang dihasilkan, kenapa hal tersebut terjadi demikian dan
apa yang perlu dilakukan selanjutnya. Hasil refleksi digunakan untuk menetapkan
langkah selanjutnya dalam upaya untuk menghasilkan perbaikan. Dengan kata lain,
refleksi merupakan pengkajian terhadap keberhasilan atau kegagalan pencapaian
tujuan sementara.
6.
Evaluasi
Evaluasi
relajar dan pembelajaran adalah proses untuk menentukan nilai relajar dan
pembelajaran yang dilaksanakan, dengan melalui kegiatan penilaian atau pengukuran
relajar dan pembelajaran. Evaluasi hasil pengamatan dilakukan untuk mengkaji
hasil perencanaan, observasi dan refleksi penelitian pada setiap penelitian
pada setiap pelaksanaan. Evaluasi diarahkan pada penemuan bukti-bukti untuk
menyusun jalaban terhadap tujuan penelitian.
7.
Penyimpulan
Penyimpulan
merupakan pengambilan inti sari dari sajian data yang telah terorganisir dalam
bentuk pernyataan atau kalimat yang singkat, padat dan bermakna. Hasil dari
penelitian tersebut berupa peningkatan pemahaman konsep keliling dan luas segi
empat pada siswa.
E. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian tindakan kelas dilakukan
bersifat deskriptif kualitatif. Sumber data yang utama adalah peneliti yang
melakukan tindakan dan siswa yang menerima tindakan, serta sumber data berupa
data dokumentasi. Pengambilan data dilakukan dengan observasi, catatan
lapangan, metode tes dan dokumentasi.
- Metode
Observasi
Observasi
adalah suatu teknik yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan secara telita
dan sistematis (Suharsimi Arikunto, 1998 : 28). Observasi dijadikan sampel
untuk mendapatkan gambaran secara langsung kegiatan belajar siswa dikelas.
Sehingga data observasi diperoleh secara langsung dengan jalan melihat dan
mengamati kegiatan siswa, dengan demikian data tersebut dapat bersifat objektif
dalam melukiskan aspek-aspek kepribadian siswa menurut keadaan yang sebenarnya
serta didalam menyimpulkan hasil penelitian tidak berat sebelah atau hanya
menekankan pada salah satu segi saja dari kemampuan atau prestasi matematika
siswa.
2.
Metode
Tes
Suharsimi
Arikunto (1998:139) mengatakan ”metode tes adalah serentetan pertanyaan atau
latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan,
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atua kelompok”. Dalam
penelitian ini diujikan diakhir pembelajaran yang berguna untuk mengetahui
tingkat kemampuan siswa didalam memahami materi.
3.
Catatan
lapangan
Catatan
lapangan adalah beberapa catatan yang diperoleh peneliti mengenai hasil
pengamatan pada saat penelitian untuk mendapatkan data yang sedetail mungkin,
sehingga proses penelitian dapat berjalan secara efektif dan efisien dalam
setiap tindakan-tindakan pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Jadi,
catatan lapangan dalam penelitian ini digunakan untuk merangkum
perubahan-perubahan dalam proses pembelajaran yang tidak terdapat dalam pedoman
observasi, sehingga catatan lapangan hanya sebagai pelengkap data.
4.
Dokumentasi
Dokumentasi
merupakan metode untuk memperoleh atau mengetahui sesuatu dengan buku-buku,
arsip yang berhubungan dengan yang diteliti. Dokumentasi digunakan untuk
memperoleh data sekolah dan nama siswa serta foto rekaman proses tindakan
penelitian.
F. Jadwal Penelitian
No.
|
Kegiatan
|
MINGGU KE-
|
|||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1.
|
Perencanaan
|
ü
|
ü
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2.
|
Proses pembelajaran
|
|
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
|
|
|
|
3.
|
Evaluasi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
ü
|
|
|
|
4.
|
Pengumpulan data
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
ü
|
|
|
5.
|
Analisis data
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
ü
|
|
6.
|
Penyusunan hasil
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
ü
|
7.
|
Pelaporan hasil
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
ü
|