Sabtu, 12 November 2011

Dukungan Media Pembelajaran Matematika Berbasis Adobe Flash Untuk Peningkatan Pemahaman Konsep Keliling Dan Luas Segi Empat terhadap siswa kelas VII C MTs Darul Masholeh Cirebon.


I.         JUDUL PENELITIAN
Dukungan Media Pembelajaran Matematika Berbasis Adobe Flash Untuk Peningkatan Pemahaman Konsep Keliling Dan Luas Segi Empat terhadap siswa kelas VII C MTs Darul Masholeh Cirebon.

II.      BIDANG KAJIAN
Bidang kajian dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK)

III.   PENDAHULUAN
A. Latar  Belakang Masalah
Pada saat ini perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi telah menyentuh di segala aspek kehidupan manusia. Mulai dari dunia bisnis sampai dunia pendidikan sangat merasakan kebermanfaatannya. Sejalan dengan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi tersebut, maka teknologi  komputer sangat pesat, sehingga keunggulan komputer tidak hanya terbatas pada kemampuan mengolah data, tetapi lebih dari itu komputer dapat menunjang dalam proses pengambilan keputusan. Dengan komputer dapat menjalankan informasi yang berbasiskan komputer maka data yang masuk akan diolah secara tepat, akurat, mudah dalam mengaksesnya.
Secara umum siswa sering mengalami kesulitan dalam kegiatan pembelajaran matematika, diantaranya adalah kesulitan dalam menghitung cepat, kemampuan logika, ketrampilan menulis atau menggambar dan rasa malas belajar matematika. Ini disebabkan siswa memandang pelajaran matematika  adalah pelajaran yang sulit dan membosankan. Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang menduduki peran penting dalam pendidikan karena dilihat dari waktu yang digunakan dalam pelajaran matematika disekolah, lebih banyak dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya. Serta pelaksanaan pendidikan diberikan pada semua jenjang pendidikan yang dimulai dari SD sampai Perguruan Tinggi. Maka dari itu pelajaran harus diusahakan menarik dan menyenangkan.
Gambaran permasalahan diatas menunjukkan bahwa pembelajaran matematika perlu diperbaiki guna meningkatkan pemahaman konsep siswa. Untuk itu diperlukan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut sehingga diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar matematika.
Bila pembelajaran matematika dapat dibuat menjadi menarik dan menyenangkan, mungkin masalahnya akan lain. Pemikiran seperti inilah yang mendasari peneliti untuk menerapkan Adobe Flash pada pembelajaran matematika  siswa kelas VII C MTs Darul Masholeh Cirebon.
Salah satu alat bantu yang berkembang pesat saat ini adalah multimedia (komputer). Multimedia berkembang pesat menjadi alat bantu belajar karena dapat menghadirkan banyak media, seperti teks, suara, gambar, animasi, dan video. Kelebihan lain dari multimedia adalah bisa dirancang secara interaktif sebagaimana alat peraga manual. “Interaktif itu bisa berupa latihan dan praktek (drill and practice), tutorial, permainan (games), simulasi (simulation), penemuan (discovery) dan pemecahan masalah (problem solving)”. Gall (Kusumah, 2007)
“NCTM (National Council of Teacher’s of Mathematics, 2000) menyatakan sedikitnya ada tiga keunggulan multimedia interaktif yang perlu dicermati, yaitu meningkatkan belajar matematika siswa, menunjang pengajaran matematika di kelas dan mempengaruhi bagaimana matematika diajarkan, sehingga tidak aneh pengembangan multimedia sebagai alat bantu belajar telah banyak dilakukan dan beragam multimedia sebagai alat bantu belajar mulai banyak tersedia di pasaran”(Hendriana, 2009:1).
Dalam beberapa kajian yang telah dilakukan (Funkhouser, 1993; Henderson and Landersman, 1992; Chazan, 1988; Mc Coy, 1991; Al Ghamdi, 1987) menemukan bahwa:
1.      Pelajar yang menggunakan komputer dalam pembelajaran matematika, mempunyai kepercayaan diri lebih baik dalam menyelesaikan masalah matematika yang lebih komplek.
2.      Penggunaan komputer dalam pembelajaran matematika, akan dapat membantu siswa memahami konsep dan prinsip matematika dengan mudah dan berkesan.
3.      Hasil belajar matematika menunjukkan peningkatan yang signifikan.
4.      Siswa yang belajar dengan media komputer mempunyai kemampuan mengingat pelajaran lebih lama.
Dalam pembelajaran matematika menggunakan media komputer diharapkan mampu membuat suatu konsep matematika menjadi nyata/konkret dengan visualisasi statis maupun dinamis, yang pada akhirnya dapat menambah motivasi serta dapat menumbuhkan minat siswa untuk mempelajari konsep matematika tersebut. Selain itu siswa juga dapat bersifat aktif dan berinteraksi secara langsung dengan materi yang dipresentasikan melalui media komputer/ laptop yang ditampilkan dengan menggunakan LCD proyektor.
Salah satu program aplikasi  (software) yang cukup baik untuk membuat animasi adalah Adobe Flash  dengan ActionScript 3.0 sebagai bahasa pemrogramannya. Adobe Flash merupakan program animasi yang mudah digunakan, dari animasi sederhana sampai animasi kompleks, meliputi multimedia dan aplikasi web yang dinamis dan interaktif.
Setelah menyelesaikan suatu proses belajar untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa dengan dukungan media pembelajaran  tersebut, perlu adanya kerjasama antara guru dan peneliti yaitu melalui penelitian tindakan kelas (PTK). Proses PTK ini memberikan kesempatan kepada peneliti dan guru untuk mengidentifikasi masalah- masalah pembelajaran di sekolah sehingga dapat dikaji ditingkatkan dan dituntaskan.
Penelitian tindakan kelas ini difokuskan pada peningkatan pemahaman konsep keliling dan luas segi empat siswa SMP/MTs sederajat. Pemahaman dalam penelitian ini adalah kesanggupan dan kecakapan untuk mengenal fakta, konsep, prinsip, dan skill.
Keliling sebuah bangun datar adalah total jarak yang mengelilingi bangun tersebut. Ukuran keliling adalah mm, cm, km, atau satuan panjang lainnya. Sedangkan yang dimaksud luas sebuah bangun datar adalah besar daerah tertutup suatu permukaan bangun datar. Ukuran untuk luas adalah  cm2, m2 km2 atau satuan luas lainnya.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk menerapkan “Dukungan Media Pembelajaran Matematika Berbasis Tik Untuk Peningkatan Pemahaman Konsep Keliling Dan Luas Segi Empat Terhadap Siswa Kelas Vii C Mts Darul Masholeh Cirebon”.
Hasil akhir pembelajaran diharapkan, siswa menjadi tertarik dan termotivasi untuk mempelajari matematika dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi  yang sedang dan terus berkembang dewasa ini.
      B.  Perumusan Masalah
Berdasarkan fokus PTK diatas maka dapat dirumuskan permasalahan:
1)      Apakah proses pembelajaran matematika melalui dukungan media pembelajaran berbasis Adobe Flash oleh guru dapat meningkatkan pemahaman siswa?
2)      Apakah proses pembelajaran matematika  melalui dukungan  pembelajaran berbasis Adobe Flash oleh guru dapat meningkatkan  keaktifan/response siswa?
3)      Apakah proses pembelajaran matematika melalui dukungan madia pembelajaran berbasis Adobe Flash oleh guru dapat meningkatkan kreatifitas siswa?
C.  Pembatasan Masalah
1)      Media pembelajaran yang digunakan adalah media pembelajaran matematika berbasis Adobe Flash.
2)      Materi yang dipilih adalah keliling dan luas bangun datar segi empat.
3)      Subjek penelitian adalah siswa kelas VII C MTs Darul Masholeh Cirebon
4)      Peningkatan pemahaman siswa diperoleh melalui tes uraian
D.  Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian merupakan jawaban dari rumusan masalah agar suatu penelitian dapat lebih tearah dan ada batasan- batasannya tentang objek yang diteliti. Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1)      Meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep keliling dan luas segi empat .
2)      Meningkatkan  keaktifan/response siswa dalam pembelajaran matematika khususnya pada keliling dan luas segi empat.
3)      Meningkatkan kreatifitas siswa dalam pembelajaran matematika  khususnya pada keliling dan luas segi empat.
      E.  Manfaat Penelitian
  1. Manfaat Teoritis
Secara umum hasil penelitian ini diharapkan secara teoritis dapat memberikan sumbangan kepada pembelajaran matematika. Terutama pada peningkatan pemahaman siswa dalam mengikuti pelajaran matematika melalui dukungan media pembelajaran matematika dianggap penting dan perannya yang cukup besar dalam hal meningkatkan pemahaman, keaktifan/response dan kreatifitas siswa dalam pembelajaran matematika. Oleh karena itu guru dapat menerapkan pada pembelajaran matematika.
2.      Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian ini memberikan masukan kepada guru agar dapat digunakan untuk memperbaiki pembelajaran matematika melalui dukungan media pembelajaran berbasis Adobe Flash CS 4 bagi siswa yang menjadi obyek penelitian diharapkan dapat meningkatkan pengalaman mengenai pembelajaran matematika dengan media pembelajaran berbasis Adobe Flash.          

IV.   LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan dikemukakan tinjauan pustaka, tinjauan teori, kerangka pemikiran dan hipotesis. Tinjauan pustaka merupakan uraian sistematis tentang hasil-hasil penelitian yang telah dikemukakan oleh peneliti terdahulu dan ada hubungannya dengan penelitiuan yang akan dilakukan. Tinjauan teori yang akan dipaparkan adalah dukungan media pembelajaran berbasis Adobe Flash untuk peningkatan pemahaman konsep keliling dan luas segi empat. Kerangka berpikir berisi konsep yang akan digunakan untuk menjawab masalah yang diteliti, disusun berdasarkan kajian teoritis dan hasil penelitian yang telah dilakukan.
A.    Tinjauan Pustaka
Seiring dengan perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi saat ini semakin banyak ahli yang meyakini bahwa dengan pemanfaatan teknologi yang optimal, teknologi ini dalam media pembelajaran akan lebih membuat siswa lebih tertarik, lebih mudah untuk memahami dan meningkatkan motivasi belajar siswa.
Seperti penelitian yang dilakukan teguh saryanto (2005) ” Media pembelajaran berbantu komputer ( studi kasus pemanfaatan sofware delphi dan matlab) ” menyimpulkan bahwa :
1.      Pembelajaran dengan menggunakan media komputer dapat memudahkan guru dalam penyampaian pelajaran.
2.      Media pembelajaran matematika berbantukan komputer sebagai alat untuk meningkatkan motivasi siswa terhadap pelajaran matematika serta dapat meningkatkan efektivitas pendidikan dengan penyelesaian persoalan yang cepat dan akurat.

Tri Maryana Hari Setyawati (2002 : 85), Hasil penelitian didapat kesimpulan bahwa pemahaman konsep dan penguatan materi dasar memberi sumbangan terhadap prestasi belajar matematika.

Penelitian yang dilakukan oleh Susiloningsih (2002 : 90) menunjukkan bahwa dengan memperbaiki kompetensi material guru dan membenahi metode serta strategi pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman siswa pada pembelajaran matematika pokok bahasan dimensi tiga.

Ratna sari (2007) dalam penelitiannya ” Pengembangan media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi disekolah menengah pertama”. Suatu media pembelajaran sangat berpengaruh pada kemampuan dan keberhasilan siswa dalam menerima materi pelajaran khususnya bagi siswa yang kurang menyukai bahan pelajaran yang disampaikan guru.

Dari penelitian diatas menunjukkan bahwa media pembelajaran sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa dan dapat membantu siswa untuk keberhasilan belajarnya. Sehubungan dengan hal tersebut diatas peneliti merasa perlu untuk mengembangkannya supaya prestasi belajar siswa meningkat dan menjadikan pelajaran lebih bermakna bagi siswa.
Adapun perbedaan dalam penelitian ini dengan penelitian yang telah ada dalam penelitian yang diteliti adalah peningkatan pemahaman konsep matematika, bukanlah peningkatan prestasi belajar matematika.
Tabel perbedaan variabel-variabel yang diteliti
Peneliti                     Variabel
X1
X2
X3
X4
X5
Teguh Saryanto
X
x


x
Tri Maryana


x
x
x
Susiloningsih


x


Ratna Sari
X


x
x
Christina Wardani
X

x
x
x

Keterangan :
X1 : Media Pembelajaran berbasis TIK
X2 : Mo  tivasi Belajar
X3 : Pemahaman Konsep
X4 : Prestasi
X5 : Pembelajaran Matematika

Penelitian diatas berbeda dengan penelitian yang penulis lakukan. Dalam penelitian ini lebih menekankan pada peningkatan pemahaman konsep matematika melalui dukungan media pembelajaran berbasis Adobe Flash  pada siswa kelas VII C MTs Darul Masholeh Cirebon.
      B.  Tinjauan Teori
Tinjauan teori yang akan dibahas adalah teori-teori yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitian sebagai berikut:
1.      Belajar 
    1. Menurut Winkel (1996:10) belajar dapat didefinisikan sebagiai suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat relative, konstan dan terbatas.
    2. Menurut Tabrani Rusyan (1996:17), belajar dalam arti luas adalah proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, dan penilaian terhadap atau mengnai sikap dan nilai-nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang studi, lebih luas lagi dalam berbagai bidang studi, lebih luas lagi dalam berbagai aspek-aspek kehidupan atau pengalaman-pengalaman yang terorganisasi.
    3. Menurut Syaiful Sagala (2006:37) belajar merupakan suatu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu.
Dari uraian diatas dapat disimpulakn bahwa seseorang telah dikatakan belajar apabila pada dirinya telah terjadi perubahan tingkah laku maupun telah memperoleh kecakapan, keterampilan dan sikap, yang semuanya diperoleh berdasarkan pengalan yang dialaminya.
2.      Belajar Matematika
Menurut Herman Hudoyo (1988:3) bahwa matematika adalah sebagai ilmu mengenai struktur akan mencakup tentang hubungan, pola maupun bentuk, dapat dikatakan matematika berkenaan dengan ide-ide (gagasan-gagasan), stuktur dan hubungan dengan konsep_konsep abstrak.

Matematika timbul karena pikiran_pikiran manusia yang berhubungan dengan ide, prose dan penalaran. Matematika terdiri dari empat wawasan yang luas yaitu: aritmatika, aljabar, geometri, dan analisa (analysis). Selain itu matematika adalah ratunya ilmu, maksudnya bahwa matematika itu ntidak tergantung bidang lain, bahasa dan agar dipahami orang dengan tepat harus menggunakan simbol dan istilah yang cermat disepakati secara bermakna. Ilmu deduktif yang tidak menerima generalisasi yang didasarkan kepada observasi (induktif) tetapi generalisasi yang didasarkan kepada pembuktian secara deduktif. Ilmu tentang keteraturan, ilmu tentang stuktur yang terorganisai mulai dari unsur yang tidak didefinisikan keaksioma/postulat dan akhirnya ke dalil.
Matematika tersusun secara hierarkis yang satu dengan yang lain berkaitan erat. Konsep-konsep matematika pada tingkat lebih tinggi tidak mungkin lebih dipahami, sebelum memahami konsep sebelumnya dengan baik. Ini berarti bahwa belajar matematika harus bertahap dan berurutan secara sistematis serta harus didasarkan kepada pengalamn belajar yang terdahulu. Seseorang akanlebih mudah mempelajari suatu materi yang baru bila didasarkan kepada pengetahuan yang telah diketahui dan dipahami.
Tujuan belajar matematika itu sendiri adalah sesuatu yang ingin dicapai setelah proses belajar mengajar matematika berlangsung dengan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Tujuan belajar matematika jangka pendek yaitu dikuasainya sejumlah materi yang trlah dipelajarinya, sedangkan tujuan belajar matematika jangka panjang adalah berkenaan dengan penggunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari dan penghargaan terhadap matematika itu sendiri sebagai ilmu struktur yang abstrak.
3.      Pokok Bahasan Keliling dan Luas Segi Empat
4.      Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium. Secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Dengan demikian, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (Sadiman, dkk, 2002:6) Pembelajaran adalah usaha-usaha belajar agar terjadi proses belajar dalam diri siswa (Sadiman dkk, 2007:7). Jadi media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menanggung pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
Penggunan media pada waktu berlangsung pengajaran setidaknya digunakan guru pada situasi berikut :
a.       Bahan pengajaran yang dijelaskan guru kurang dipahami siswa.
b.      Terbatasnya sumber pengajaran yang tidak semua sekolah mempunyai buku sumber atau tidak semua bahan pengajaran dalam buku sumber tersebut dalam bentuk media.
c.       Perhatian siswa terhadap pengajaran berkurang akibat kebosanan mendengarkan uraian guru.
Gerlach dan Ely (1971) dalam Arsyad (2003:11) mengemukakan tiga ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa-apa saja yang dapat dilakukan media yang mungkin guru tidak mampu (kurang efisien) melakukannya, yaitu (Arsyad, 2003:11):
a.       Ciri Fiksatif (Fixative Property)
Media memungkinkan suatu rekaman kejadian atau objek yang terjadi pada suatu waktu tertentu ditransportasikan tanpa mengenal waktu.
b.      Ciri Manipulatif (Manipulative Property)
Media memanipulasi kejadian atau objek dengan jalan mengedit hasil rekaman yang dapat mengenal waktu.
c.       Ciri Distributif (Distributive Property)
Media memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melaui ruang dan secara bersamaan kejadian tersebut dijadikan tersebut disajikan kepada sejumlah siswa dengan stimulus pengalamn yang relatif sama mengenai kejadian itu.

5.      Teknologi komunikasi dan Informasi
a)      Pengertian Teknologi
Menurut Kast dan Rosenweig, teknologi adalah penggunaan atau penerapan suatu bidang ilmu pengetahuan terhadap bidang-bidang lain. Teknologi adalah cara melakukan sesuatu untuk untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal (hardware dan software sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau membuat ampuh anggota tubuh, panca indera dan otak manusia (Sukmadinata, 2001:67).
b)      Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya (Jogiyanto, 1999:8). Sumber informasi adalah data. Data adalah kenyataan yuang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dengan kesatuan nyata.
Menurut Jogiyanto (1999:5) kualitas informasi tergantung dari tiga hal yaitu:
1.      Relevan (Relevancy)
Informasi harus membelikan manfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
2.      Akurat (Accurancy)
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau menysatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dariu sumber informasi sampai penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan atau noise yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.
3.      Tepat waktu (Timeliness)
Informasi yang tepat waktu, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan bagi pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.

Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkab harus cepatnya informasi tersebut didapat sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan ,mengolah dan mengirimkannya.
Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila dapat bermanfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir efektifitasnya (Jogiyanto ,1999:11)
c)       Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan) melalui media yang menimbulkan efek. Pikiran bias merupakan gagasan, informasi, opini dan lain-lain (Effendy ,2001:11)
Menurut Wijaya (2002:11) komunikasi adalah hubungan kontak antar dan antara manusia baik individu maupun kelompok.
Jadi komunikasi adalah penyampaian pikiran dari komunikator ke komunikan melalui media baik secara individu maupun kelompok
6.      Pemahaman
Pemahaman dalam penelitian ini adalah kesanggupan untuk mengenal fakta, konsep, prinsip, dan skill. Meletakkan hal-hal tersebut dalm hubungannya satu sama lain secara benar dan menggunakannya secara tepat pad situasi. Pemahaman meliputi penerimaan dan komunikasi secara akurat sebagai hasi komunikasi dalam pembagian yang berbeda dan mengorganisasi secara singkat tanpa mengubah pengertian.
7.      Konsep Dalam Matematika
Menurut Syaiful Sagala (2006:71) menyatakan bahwa konsep merupakan buah pemikiran seseorang atau sekelompok orang yang dinyatakan  dalam definisi sehingga melahirkan produk pengetahuan meliputi prinsip, hukum, dan teori . Konsep merupakan bagian dasar untuk membangun pengetahuan yang mantap karena konsep merupakan bagian dasar ilmu pengetahuan.

Konsep dalam matematika adalah abstrak yang memungkinkan kita untuk mengelompokkan (mengklasifikasi) objek/kejadian. Konsep yang tingkat tinggi dapat berupa hubungan antara konsep-konsep dasar. Konsep dapat dipelajari melalui definisi/pengamatan langsung. Disamping itu juga konsep dapat dipelajari dengan cara melihat, mendengar, mendiskusikan dan memikirkan tentang bermacam-macam contoh. Anak-anak yang masih berada dalam tahap operasi konkrit dalam belajar konsep biasanya belum melihat dan memegang benda yang dinyatakan oleh konsep itu. Sedangkan anak dari proses operasional formal mempelajari konsep melalui diskusi dan memperhatikan sungguh-sungguh. Seseorang telah memahami jika orang tersebut telah mampu memisahkan contoh konsep dan bukan konsep.
8.      Adobe Flash
Adobe Flash (dahulu bernama Macromedia Flash) adalah salah satu perangkat lunak komputer yang merupakan produk unggulan Adobe Systems. Adobe Flash digunakan untuk membuat gambar vektor maupun animasi gambar tersebut. Berkas yang dihasilkan dari perangkat lunak ini mempunyai file extension .swf dan dapat diputar di penjelajah web yang telah dipasangi Adobe Flash Player. Flash menggunakan bahasa pemrograman bernama ActionScript yang muncul pertama kalinya pada Flash 5.
Sebelum tahun 2005, Flash dirilis oleh Macromedia. Flash 1.0 diluncurkan pada tahun 1996 setelah Macromedia membeli program animasi vektor bernama FutureSplash. Versi terakhir yang diluncurkan di pasaran dengan menggunakan nama 'Macromedia' adalah Macromedia Flash 8. Pada tanggal 3 Desember 2005 Adobe Systems mengakuisisi Macromedia dan seluruh produknya, sehingga nama Macromedia Flash berubah menjadi Adobe Flash.
9.      Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Menurut Kemmis yang dikutip oleh Rochiati W (2009 : 12) menjelaskan bahwa penelitian tindakan adalah sebuah bentuk  inkuiri reflektif yang dilakukan secara kemitraan mengenai situasi sosial tertentu (termasuk pendidikan) untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari a) Kegiatan praktek sosial atau pendidikan mereka b) pemahaman mereka mengenai kegiatan-kegiatan praktek pendidikan ini, dan c) situasi yang memungkinkan terlaksananya kegiatan praktek ini.


Menurut (Rochiati, 2005 : 17) ada beberapa tujuan dan manfaat PTK.
1.      Tujuan
a.       Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, serta hasil pendidikan dan pembelajaran   di sekolah
b.      Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah 
c.       Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan
d.      Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah, sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan [sustainable].                   
2. Manfaat PTK di lihat dari dua sudut yang berbeda,yaitu :
a.       Secara teoretis
1)      Membantu guru mengembangkan ilmu pengetahuan,
2)      Menerapkan teori-teori pembelajaran bermakna.
b.      Secara praktis
1)      Guru dapat melakukan inovasi pembelajaran
2)      Guru dapat meningkatkan kemampuan reflektifnya dan mampu memecahkan    permasalahan pembelajaran
3)      Guru terlatih mengembangkan kurikulum
4)      Tercapai peningkatkan profesionalisme guru

Secara garis besar, penelitian tindakan kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam praktek pembelajaran mereka, dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.
C.  Kerangka Berpikir
Keberhasilan proses belajar mengajar khususnya pada pembelajaran matematika dapat dilihat dari tingkat pemahaman dan penguasaan materi. Keberhasilan pembelajaran matematika dapat diukur dari kemampuan siswa dalam memahami dan menerapkan berbagai konsep untuk memecahkan masalah.
Siswa dikatakan paham apabila indikator-indikator pemahaman tercapai. Adapun indikator yang dijadikan sebagai tolak ukur siswa dikatakan paham menurut Abin Syamsudin yaitu siswa dapat menjelaskan, mendefinisikan dengan kata-kata sendiri dengan cara pengungkapannya melalui pertanyaan, soalan dan tes tugas. Mengacu pada indikator-indikator di atas berarti apabila siswa dapat mengerjakan soal-soal yang diberikan dengan baik dan benar maka siswa dikatakan paham.
Dengan demikian pembelajaran matematika disekolah terutama di SMP/MTs sederajat merupakan masalah jika konsep dasar diterima siswa secara salah maka sangat sukar untuk memperbaikinya. Dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat mendorong kita untuk melakukan perubahan khususnya dibidang pendidikan. Pendidikan bisa dirubah dengan memanfaatkan teknologi yang ada selama ini. Komputer dengan aplikasi microsof power point bisa dimanfaatkan sebagai media pembelajaran yang menarik untuk siswa karena program tersebut dilengkapi dengan berbagai bentuk gambar, animasi dan tampilan yang menarik sehingga mampu menarik perhatian dan minat belajar siswa.
Media tersebut diharapkan dapat digunakan dalam pembelajaran dikelas karena program itu mudah untuk dioperasikan dan siswa juga lebih berminat untuk mempelajari matematika. Dengan minat yang tinggi dari siswa, proses belajar juga akan efektif dan mampu menciptakan sussana yang kondusif. Hal ini apabila didukung dengan guru yang berkualitas, media belajar yang lengkap akan meningkatkan pemahaman konsep dalam pembelajaran matematika.
Prosedur tindakan kelas ini merupakan siklus dan dilaksanakan sesuai perencanaan atau perbaikan dari perencanaan tindakan terdahulu. Dalam penelitian ini diperlukan evaluasi awal sebagai upaya untuk menentukan fakta-fakta yang dapat digunakan untuk melengkapi kajian teori yang ada untuk menyusun perencanaan tindakan yang tepat agar pemahaman konsep dapat ditingkatkan.
Tindakan kelas yang dilaksanakan berupa pengajaran secara sistematik dengan tindakan pengelolaan kelas melalui strategi pendekatan, metode, teknik pengajaran yang tepat dengan penerapannya konditional yang mengacu pada fakta-fakta dan perencanaan tindakan yang telah disusun sebelumnya. Tindakan dilakukan secara siklus maksudnya setelah tindakan pertama selesai dapat dilakukan tindakan peneliti akan mengamati bagaimana reaksi siswa dalam setiap tindakan pengajaran yang dilakukan peneliti didepan kelas. Dalam sekali tindakan biasanya permasalahan atau pemikiran baru yang perlunya mendapat perhatian sehingga siklus tersebut harus terus berulang sampai permasalahan tersebut teratasi. 
D.  Hipotesis
Berdasarkan hasil tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : ” Dukungan media pembelajaran berbasis Adobe Flash mampu meningkatkan pemahaman, keaktifan/response, dan kreatifitas siswa pada pembahasan keliling dan luas segi empat”.

V.      R ENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN 
A.   Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaborasi antara kepala sekolah, guru dan peneliti dengan upaya peningkatan pemahaman konsep keliling dan luas segi empat melalui media pembelajaran berbasis TIK.
Penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan pemecahan masalah yang dimulai dari : a) perencanaan (planning), b) plaksanaan (action), c) pengumpulan data (observing), d) penganalisis data/informasi untuk memutuskan sejauh mana kelebihan atau kelemahan tindakan tersebut (reflecting). PTK bercirikan perbaikan terus-menerus sehingga kepuasan peneliti menjadi tolak ukur berhasilnya (berhentinya) siklus-siklus tersebut.
B.  Tempat dan Waktu Penelitian
  1. Tempat Penelitian
Tempat yang digunakan peneliti untuk melakukan penelitian adalah MTs Darul Masholeh Cirebon. Alasan peneliti memilih sekolah ini adalah karena letaknya strategis sehingga mempermudah dalam melaksanakan penelitian serta sudah ada fasilitas laboratorium komputer sehingga menjadikan nilai lebih bagi sekolah tersebut.
      2.      Waktu Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan pada bulan November sampai dengan bulan Januari 2011, dengan perincian sebagai berikut :
    1. Tahap persiapan dilaksanakan pada bulan minggu pertama November 2011 sampai minggu keempat bulan November 2011.
    2. Tahap pelaksanaan dilaksanakan pada minggu pertama bulan Desember 2011 sampai minggu keempat bulan Desember 2011.
    3. Tahap laporan dilaksanakan pada minggu pertama bulan Januari 2011 sampai minggu keempat bulan Januari 2011.
C.  Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa MTs Darul Mashalah Cirebon Tahun Ajaran 2010/2011, dengan pertimbangan bahwa siswa pada sekolah ini memiliki kemampuan yang heterogen. Dalam penelitian ini dipilih satu kelas yaitu kelas VII C MTs Darul Mashalah Cirebon. Pemilihan dan penentuan subyek penelitian ini berdasarkan pada purposive sampling ( sampel bertujuan), yaitu untuk mengetahui peningkatan keaktifan belajar siswa secara keseluruhan, karena menurut guru metematika, siswa memiliki kemampuan akademik yang heterogen dan secara keseluruhan berkemampuan sedang.
D.  Rancangan Penelitian
Pengamatan selama tindakan penelitian dilakukan berdasarkan observasi, dibuat pada catatan pembelajaran. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman konsep keliling dan luas segi empat serta memperoleh manfaat yang lebih baik. Langkah-langkah yang ditempuh penelitian ini yaitu : 1) Dialog awal, 2) Perencanaan tindakan, 3) Pelaksanaan tindakan, 4) Observasi dan monitoring, 5) Refleksi, 6) Evaluasi, 7) penyimpulan. 
Langkah-langkah penelitian di ilustrasikan dalam siklus sebagai berikut :
Dialog awal
 Dialog awal

Perencanaan

Refleksi

Evaluasi

Penyimpulan

Perencanaan revisi

Refleksi

Evaluasi

Penyimpulan

Seterusnya sampai batas waktu yang ditentukan

Observasi dan monitoring

Tindakan II

Observasi dan monitoring

Tindakan I
Dialog awal

Perencanaan

Refleksi

Evaluasi

Penyimpulan

Perencanaan revisi

Refleksi

Evaluasi

Penyimpulan

Seterusnya sampai batas waktu yang ditentukan

Observasi dan monitoring

Tindakan II

Observasi dan monitoring

Tindakan I

Perencanaan

Refleksi

Evaluasi

Penyimpulan

Perencanaan revisi

Refleksi

Evaluasi

Penyimpulan

Seterusnya sampai batas waktu yang ditentukan

Observasi dan monitoring

Tindakan II

Observasi dan monitoring

Tindakan I

Penjelasan terhadap gambar adalah:
  1. Dialog Awal
Dialog awal ini dilakukan dengan harapan peneliti dapat mengetahui dan memahami permasalahan yang terjadi saat pembelajaran berlangsung yang meliputi keaktifan siswa dalam proses belajar-mengajar.
2.       Perencanaan Tindakan
Hasil dialog awal diharapkan membawa kesadaran pentingnya meningkatkan kemampuan pemahaman konsepkeliling dan luas segi empat pada siswa. Langkah-langkah persiapan untuk mengadakan tindakan terdiri dari: 
a.       Identifikasi masalah
Peneliti merumuskan permasalahan  siswa sebagai upaya meningkatkan kemamnpuan pemahaman konsep keliling dan luas segi empat pada siswa dalam belajar matematika yang diberikan melalui Dukungan Media Pembelajaran Berbasis TIK. Tindakan yang ditawarkan pada identifikasi masalah antara lain dengan tes yang diberikan pada saat tindakan kelas, sehingga dapat mengidentifikasi materi yang dirasa sulit bagi siswa.
b.      Identifikasi siswa
Proses identifikasi siswa dilakukan untuk menemukan siswa yang aktf atau yang pasif dalam belajar melalui rangkaian kegiatan pengumpulan data yang mengacu pada dokumen hasil tes yang diberikan pada saat dilaksanakan tindakan.
c.        Perencanaan solusi masalah
Solusi yang di tawarkan untuk mengatasi masalah peningkatan pemahaman konsep keliling dan luas segi empat pada siswa dalam pembelajaran matematika adalah strategi pembelajaran melalui dukungan media pembelajaran berbasis TIK.
3.      Pelaksanan Tindakan
Tindakan dilaksanakan berdasarkan perencanaan, Namur tindakan tidak mutlak dikendalikan oleh rencana satu tindakan yang diputuskan mengandung resiko karena terjadi dalam situasi nyata, oleh karenanya rencana tindakan harus bersifat sementara dan fleksibel serta dilakukan perubahan sesuai apa yang terjadi dalam proses pelaksanaan dilapangan sesuai usa menuju perbaikan. Pelaksanaan tindakan dilakukan selama dua minggu terbagi dalam tiga putaran.
4.       Observasi dan Monitoring
Observasi berfungsi untuk mendokumentasikan tindakan tekait. Observasi yang cermat dibutuhkan karena tindakan selalu akan dibatasi oleh kendala realistis, dan semua kendala tersebut Belem pernah dilihat dengan jelas pada waktu lalu. Observasi ini bersifat responsive, fleksibel dan terbuka untuk mencatat hal-hal yang tak terduga. Peneliti tindakan selalu menyediakan jornal untuk mencatat hal-hal yang lupus dari observasi dalam kategori observasi yang ada. Saat melakukan observasi, peneliti mengamati proses tindakan, pengaruh tindakan, keadaan dan kendala tindakan.
5.       Refleksi
Refleksi dalam penelitian tindakan kelas (PTK) adalah upaya untuk mengkaji yang telah dan Belem terjadi, apa yang dihasilkan, kenapa hal tersebut terjadi demikian dan apa yang perlu dilakukan selanjutnya. Hasil refleksi digunakan untuk menetapkan langkah selanjutnya dalam upaya untuk menghasilkan perbaikan. Dengan kata lain, refleksi merupakan pengkajian terhadap keberhasilan atau kegagalan pencapaian tujuan sementara.
6.      Evaluasi
Evaluasi relajar dan pembelajaran adalah proses untuk menentukan nilai relajar dan pembelajaran yang dilaksanakan, dengan melalui kegiatan penilaian atau pengukuran relajar dan pembelajaran. Evaluasi hasil pengamatan dilakukan untuk mengkaji hasil perencanaan, observasi dan refleksi penelitian pada setiap penelitian pada setiap pelaksanaan. Evaluasi diarahkan pada penemuan bukti-bukti untuk menyusun jalaban terhadap tujuan penelitian.
7.      Penyimpulan
Penyimpulan merupakan pengambilan inti sari dari sajian data yang telah terorganisir dalam bentuk pernyataan atau kalimat yang singkat, padat dan bermakna. Hasil dari penelitian tersebut berupa peningkatan pemahaman konsep keliling dan luas segi empat pada siswa.
E.  Teknik Pengumpulan Data
Penelitian tindakan kelas dilakukan bersifat deskriptif kualitatif. Sumber data yang utama adalah peneliti yang melakukan tindakan dan siswa yang menerima tindakan, serta sumber data berupa data dokumentasi. Pengambilan data dilakukan dengan observasi, catatan lapangan, metode tes dan dokumentasi.
  1. Metode Observasi
Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan secara telita dan sistematis (Suharsimi Arikunto, 1998 : 28). Observasi dijadikan sampel untuk mendapatkan gambaran secara langsung kegiatan belajar siswa dikelas. Sehingga data observasi diperoleh secara langsung dengan jalan melihat dan mengamati kegiatan siswa, dengan demikian data tersebut dapat bersifat objektif dalam melukiskan aspek-aspek kepribadian siswa menurut keadaan yang sebenarnya serta didalam menyimpulkan hasil penelitian tidak berat sebelah atau hanya menekankan pada salah satu segi saja dari kemampuan atau prestasi matematika siswa.
2.      Metode Tes
Suharsimi Arikunto (1998:139) mengatakan ”metode tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atua kelompok”. Dalam penelitian ini diujikan diakhir pembelajaran yang berguna untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa didalam memahami materi.
3.      Catatan lapangan
Catatan lapangan adalah beberapa catatan yang diperoleh peneliti mengenai hasil pengamatan pada saat penelitian untuk mendapatkan data yang sedetail mungkin, sehingga proses penelitian dapat berjalan secara efektif dan efisien dalam setiap tindakan-tindakan pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Jadi, catatan lapangan dalam penelitian ini digunakan untuk merangkum perubahan-perubahan dalam proses pembelajaran yang tidak terdapat dalam pedoman observasi, sehingga catatan lapangan hanya sebagai pelengkap data.
4.      Dokumentasi
Dokumentasi merupakan metode untuk memperoleh atau mengetahui sesuatu dengan buku-buku, arsip yang berhubungan dengan yang diteliti. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data sekolah dan nama siswa serta foto rekaman proses tindakan penelitian.
F.   Jadwal Penelitian
No.
Kegiatan
MINGGU KE-
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1.
Perencanaan
ü 
ü 










2.
Proses pembelajaran


ü 
ü 
ü 
ü 
ü 
ü 




3.
Evaluasi








ü 



4.
Pengumpulan data









ü 


5.
Analisis data










ü 

6.
Penyusunan hasil











ü 
7.
Pelaporan hasil











ü